Berjumpa kembali dengan saya
dengan tulisan baru..entah sedang senang sekali menulis. Sama seperti deskripsi
blog ini, menulis menurut saya adalah ekspresi kegalauan tentang hidup dan
lingkungan. Selain itu merupakan salah satu kebutuhan manusia yang cukup
penting yaitu keberadaan, manusia akan akan tercukupi kebutuhan keberadaannya
ketika dia merasa dianggap, bermanfaat atau setidaknya dipandang sebagai sebuah
entitas tersendiri. Begitulah..pusing ya? Gak usah serius-serius banget kali…
Warga Perum Bikini Bottom mengucapkan : Selamat Mudik...!! |
Gak
terasa ya, ramadhan sudah sampai dipenghujungnya, sudah tilawah berapa juz?
(tanya diri sendiri..). Bagi pembaca semuanya yang perantauan,baik itu
mahasiswa ataupun pekerja pasti sudah bersiap-siap untuk menjalani ritual
tahunan, yaitu mudik. Mudik atau “menuju udik” (kata saya) akan terdengar
sangat indah ketika kita bisa pulang ke rumah, berjumpa dengan orang tua,
keluarga, saudara, dan teman dengan segala sosok dan kenangan yang membersamai.
Ya, celoteh saya kali ini akan membahas ritual tahunan kita, dengan
ritual-ritual kecil didalamnya sambil mencoba untuk berbagi hikmah, semoga
bermanfaat.
Bagi
kita yang perantauan, kata mudik selanjutnya akan memiliki makna yang
berbuntut-buntut panjang (saking panjangnya..:D) dengan buka bersama, reunian,
silaturahim, belanja, bahkan berwisata. Coba deh, diteliti berapa emiten (bener
gak ya istilahnya..?) yang diterima daerah dari orang-orang kota yang pulang ke
kampung halaman. Ah saya tidak akan membahas sampai kesana, tetapi saya mencoba
untuk membahas ritual kecil kita dalam menghadapi mudik yang kadang berlebihan,
agar kita bisa menjadi pribadi yang makin baik nantinya..setuju? bahasan ini
saya batasi pada acara reuni, kumpul-kumpul, syawalan, buka bersama atau apa
saja yang dekat dengan itu. apa saja yang perlu diperhatikan? Izinkan saya
sedikit berbagi..
Penampilan Yang Pertama..
Menghadapi momen spesial ini
penampilan harus diperhatikan dong, pakailah pakaian yang rapi dan menutup
aurat, berdandanlah secukupnya, saya suka yang bersahaja saja, hehe.. Hindari
penampilan yang berlebihan nanti dikira butik berjalan. Buat yang cowok
setidaknya cukuplah dianggap keren..hallahh..dan lagi, peringatan untuk saya
sendiri juga, jangan pamer, jangan pamer..jadi apapun kita, kita ini sebenarnya
bukan siapa-siapa kok. Low profile, niscaya kita akan selalu banyak memiliki
kawan.
Hati-hati dalam interaksi..
Bagi yang jomblo nih, momen-momen
seperti ini mungkin banyak dijadikan kesempatan untuk mencari,,yakinlah itu
adalah trik lama,,hahaha, saya sudah ada SOP-nya..hati-hati ya. Di perantauan
mungkin kita sudah belajar banyak tentang bagaimana adab interaksi antara
laki-laki dan perempuan, tetapi ketika kita coba kita terapkan dalam komunitas
masa lalu kita, mungkin awalnya agak kaku, akan tetapi tidaklah mengapa. Akhirnya
nanti mereka akan terbiasa dan tahu siap dirimu, bahkan mungkin akan belajar banyak darimu.
Ingat waktu sholat yaa..
Menyenangkan sekali memang kita
bisa berkumpul kembali dengan kawan lama, bercerita tentang kekonyolan waktu
muda dulu, atau sekedar bertanya kabar dan berbagi cerita. Terkadang kita jadi
lupa waktu shalat, jadi lupa tarawih, jadi lupa target tilawah, jadi lupa..dan
jadi lupa. Itulah manusia yang sering lupa. Ingat ya, momen-momen seprti ini
kan biasanya pas 10 hari terakhir ramadhan, waktu yang lebih baik lagi kita
habiskan menggapai malam Lailatul Qadar..subhanallah.
Utamakan pembicaraan yang manfaat..
Silaturahim Insya Allah akan
menambah rezeki, itu memang benar ketika didalamnya dilakukan dengan
pembicaraan yang bermanfaat dan memperhatikan adab-adabnya. Siapapun kita
cobalah untuk menghindari kesia-siaan dengan ngobrol terlalu lama sampai
melanggar waktu shalat misalnya. Jagalah lisan dengan memanggil teman dengan
nama panggilan yang mereka sukai. Bukan rahasia dong, kita dulu punya nama
julukan dikalangan teman-teman kita (saya punya..ngacung..!!). Ada yang merasa
nyaman dengan nama itu, ada pula yang merasa terganggu. Akan lebih baik ketika
pembicaraan-pembicaraan dalam pertemuan itu menghasilkan rencana aksi yang
nyata untuk kegiatan yang bermanfaat.
Hati-hati dengan masa lalu..
Nah ini dia yang harus
hati-hati,,siapa yang tahu dalamnya hati ya? Kalau memang diniatkan untuk
menikah ya monggo, silakan saja..mungkin dalam kehidupan masa lalu kita, pernah
ada interaksi yang tidak seharusnya, atau cerita-cerita yang belum usai. Hal
ini akan gawat ceritanya ketika salah satu atau keduanya sudah mengikat janji.
Hendaknya masing-masing pihak untuk saling hati-hati..OK (manggut-manggut..)
Tidak banyak yang bisa saya bagi
dalam tulisan ini, hanya sebuah pengingat diri bagi saya, syukur bisa diambil
hikmah oleh pembaca. Semoga Allah selalu memberkahi dalam kesulitan-kesulitan
kita dalam menyambung silaturahim, memperbaiki hubungan dengan orang-orang
terdekat dan mempererat ikatan antar kaum muslimin dan semua manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar