Kamis, 17 Oktober 2013

Ekstraksi data DEM untuk Peta Topografi

Digital Elevation Model (DEM) adalah suatu metode pendekatan yang biasa dipakai untuk memodelkan relief permukaan bumi dalam bentuk 3 dimensi. Metode DEM ini dapat dipakai sebagai model, analisa, representasi fenomena yang berhubungan dengan topografi atau permukaan lain.
What is topography? Topography is the shape or configuration of the land, represented on a map by contour lines, hypsometric tints, and relief shading (http://www.michigan.gov).
Sedikit hal yang akan saya bagi pada tulisan ini adalah cara melakukan ekstraksi data DEM untuk membuat peta topografi. Data DEM yang dipakai dalam hal ini adalah data ASTER GDEM yang bisa didownload secara gratis. Data topografi yang dimaksud adalah data informasi ketinggian tempat berdasarkan data DEM. Software yang digunakan yaitu Global Mapper dan ArcGIS. Berikut tutorialnya.

1. Membuka Program Global Mapper

Buka data DEM yang akan ditampilkan. Data DEM ASTER yang didownload dalam hal ini memiliki format .tiff. Data DEM lain bisa memiliki berbagai format.
Ketika data DEM berhasil ditampilkan maka akan muncul seperti gambar dibawah ini.

  
2. Membuat data Vektor Kontur
Diperlukan untuk mengekstrak data ketinggian dari data DEM yang berformat raster. Caranya yaitu : Klik File--Generate Contour, maka akan mucul window :


Kita dapat mengatur interval konturnya, semakin kecil interval kontur, maka datanya akan semakin detil dan besar, tetapi hal tersebut dibatasi oleh ketelitian data DEM yang dipakai. Jangan lupa untuk mencentang Generate Area untuk menghasilkan data vektor dalam bentuk polygon. Selanjutnya klik OK, kemudian window akan muncul proses running.
















Setelah proses selesai maka akan muncul pada tampilan seperti dibawah ini.



Gambar disamping sudah menunjukkan nilai ketinggian berdasarkan data DEM ASTER. Selanjutnya data tersebut akan dikonversi menjadi data shapefile (.shp) agar bisa diolah pada software ArcGIS.
Diantara kelebihan software Global Mapper yaitu pada aspek interoperability, yaitu dapat membuka dan mengkonversi data dalam banyak format. 





Caranya yaitu : Klik File--Export Vector Data--Export Shapefile, lalu muncul window seperti disamping. Centang Export Area dan beri nama di direktorinya. Klik OK.

 
















    3. Buka Program ArcGIS
Untuk melihat hasilnya maka silakan buka Program ArcGIS, Add Data, sehingga muncul seperti dibawah ini.
















Kemudian diatur simbologi atau pewarnaannya, menggunakan atribut elevasi yang sudah ada dalam data atribut tersebut. 



















Sekarang kita sudah memiliki data topografi hasil ekstrak dari Data ASTER GDEM. Kita juga dapat melakukan proses yang sama menggunakan data DEM yang lain, mislanya TERRA SAR atau SRTM. Proses selanjutnya tinggal dibuat kelengkapan data untuk proses layouting. Selamat Mencoba.


6 komentar:

  1. Assalamuaiakum Pak,
    Saya mau tanya pak, gimana caranya buat kontur di arcgis 10 dari data lapangan ( Data pengukuran Mneggunakan TS)
    Trus 3D analisnya eror gmna ngatasinya....

    BalasHapus
  2. Yang penting udah ada data point ketinggiannya pak,,3D yang eror mungkin karena licence buat 3D analisnya..atau data point ketinggian juga bisa dijadikan data DEM..

    BalasHapus
  3. Assalamuaiakum
    permisi pak, saya sudah ada file shp-nya tetapi kenapa tidak pas sama daerah saya konturnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pastikan setting projectionnya sudah sesuai dengan wilayahnya pak,,kalau jawa tengah misalnya masuk zona 49 south

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Terima kasih untuk materi Ekstraksi data DEM untuk Peta Topografi sangat bermanfaat.
    kunjungi juga web kampus saya ISB Atma Luhur

    BalasHapus