Sabtu, 11 Agustus 2012

Sebuah Pesan Silaturahim

Berjumpa kembali dengan saya dengan tulisan baru..entah sedang senang sekali menulis. Sama seperti deskripsi blog ini, menulis menurut saya adalah ekspresi kegalauan tentang hidup dan lingkungan. Selain itu merupakan salah satu kebutuhan manusia yang cukup penting yaitu keberadaan, manusia akan akan tercukupi kebutuhan keberadaannya ketika dia merasa dianggap, bermanfaat atau setidaknya dipandang sebagai sebuah entitas tersendiri. Begitulah..pusing ya? Gak usah serius-serius banget kali…

Warga Perum Bikini Bottom mengucapkan : Selamat Mudik...!!
Gak terasa ya, ramadhan sudah sampai dipenghujungnya, sudah tilawah berapa juz? (tanya diri sendiri..). Bagi pembaca semuanya yang perantauan,baik itu mahasiswa ataupun pekerja pasti sudah bersiap-siap untuk menjalani ritual tahunan, yaitu mudik. Mudik atau “menuju udik” (kata saya) akan terdengar sangat indah ketika kita bisa pulang ke rumah, berjumpa dengan orang tua, keluarga, saudara, dan teman dengan segala sosok dan kenangan yang membersamai. Ya, celoteh saya kali ini akan membahas ritual tahunan kita, dengan ritual-ritual kecil didalamnya sambil mencoba untuk berbagi hikmah, semoga bermanfaat.

Bagi kita yang perantauan, kata mudik selanjutnya akan memiliki makna yang berbuntut-buntut panjang (saking panjangnya..:D) dengan buka bersama, reunian, silaturahim, belanja, bahkan berwisata. Coba deh, diteliti berapa emiten (bener gak ya istilahnya..?) yang diterima daerah dari orang-orang kota yang pulang ke kampung halaman. Ah saya tidak akan membahas sampai kesana, tetapi saya mencoba untuk membahas ritual kecil kita dalam menghadapi mudik yang kadang berlebihan, agar kita bisa menjadi pribadi yang makin baik nantinya..setuju? bahasan ini saya batasi pada acara reuni, kumpul-kumpul, syawalan, buka bersama atau apa saja yang dekat dengan itu. apa saja yang perlu diperhatikan? Izinkan saya sedikit berbagi..

Penampilan Yang Pertama..
Menghadapi momen spesial ini penampilan harus diperhatikan dong, pakailah pakaian yang rapi dan menutup aurat, berdandanlah secukupnya, saya suka yang bersahaja saja, hehe.. Hindari penampilan yang berlebihan nanti dikira butik berjalan. Buat yang cowok setidaknya cukuplah dianggap keren..hallahh..dan lagi, peringatan untuk saya sendiri juga, jangan pamer, jangan pamer..jadi apapun kita, kita ini sebenarnya bukan siapa-siapa kok. Low profile, niscaya kita akan selalu banyak memiliki kawan.

Hati-hati dalam interaksi..
Bagi yang jomblo nih, momen-momen seperti ini mungkin banyak dijadikan kesempatan untuk mencari,,yakinlah itu adalah trik lama,,hahaha, saya sudah ada SOP-nya..hati-hati ya. Di perantauan mungkin kita sudah belajar banyak tentang bagaimana adab interaksi antara laki-laki dan perempuan, tetapi ketika kita coba kita terapkan dalam komunitas masa lalu kita, mungkin awalnya agak kaku, akan tetapi tidaklah mengapa. Akhirnya nanti mereka akan terbiasa dan tahu siap dirimu, bahkan mungkin  akan belajar banyak darimu.

Ingat waktu sholat yaa..
Menyenangkan sekali memang kita bisa berkumpul kembali dengan kawan lama, bercerita tentang kekonyolan waktu muda dulu, atau sekedar bertanya kabar dan berbagi cerita. Terkadang kita jadi lupa waktu shalat, jadi lupa tarawih, jadi lupa target tilawah, jadi lupa..dan jadi lupa. Itulah manusia yang sering lupa. Ingat ya, momen-momen seprti ini kan biasanya pas 10 hari terakhir ramadhan, waktu yang lebih baik lagi kita habiskan menggapai malam Lailatul Qadar..subhanallah.

Utamakan pembicaraan yang manfaat..
Silaturahim Insya Allah akan menambah rezeki, itu memang benar ketika didalamnya dilakukan dengan pembicaraan yang bermanfaat dan memperhatikan adab-adabnya. Siapapun kita cobalah untuk menghindari kesia-siaan dengan ngobrol terlalu lama sampai melanggar waktu shalat misalnya. Jagalah lisan dengan memanggil teman dengan nama panggilan yang mereka sukai. Bukan rahasia dong, kita dulu punya nama julukan dikalangan teman-teman kita (saya punya..ngacung..!!). Ada yang merasa nyaman dengan nama itu, ada pula yang merasa terganggu. Akan lebih baik ketika pembicaraan-pembicaraan dalam pertemuan itu menghasilkan rencana aksi yang nyata untuk kegiatan yang bermanfaat.

Hati-hati dengan masa lalu..
Nah ini dia yang harus hati-hati,,siapa yang tahu dalamnya hati ya? Kalau memang diniatkan untuk menikah ya monggo, silakan saja..mungkin dalam kehidupan masa lalu kita, pernah ada interaksi yang tidak seharusnya, atau cerita-cerita yang belum usai. Hal ini akan gawat ceritanya ketika salah satu atau keduanya sudah mengikat janji. Hendaknya masing-masing pihak untuk saling hati-hati..OK (manggut-manggut..)

Tidak banyak yang bisa saya bagi dalam tulisan ini, hanya sebuah pengingat diri bagi saya, syukur bisa diambil hikmah oleh pembaca. Semoga Allah selalu memberkahi dalam kesulitan-kesulitan kita dalam menyambung silaturahim, memperbaiki hubungan dengan orang-orang terdekat dan mempererat ikatan antar kaum muslimin dan semua manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar