Senin, 22 Oktober 2012

Belajar Dari Kelapa...


Sudah pernah ikut Pramuka semua kan??Kira-kira kenapa ya simbol Pramuka itu tunas kelapa? Ada yang bilang, karena tunas kelapa (cikal) sebagai perlambang calon penerus bangsa, ada yang bilang pohon kelapa itu semua bagian pohonnya bermanfaat dan dapat hidup dimanapun. Ada yang mau nambahin?? Begitulah, apa yang saya tulis kali ini mengajak kita merenung tentang filosofi kelapa dalam cerminan kehidupan kita sekarang. 

Di kantor saya, sekarang ini teman-teman sedang dag-dig-dug..apa pasal? Hal ini terjadi karena adanya perubahan struktural di kantor secara besar-besaran, yang berimbas pada perpindahan personil, struktur, ruangan dan sebagainya. Sebagai anak baru, yang dalam pandangan para atasan masih fleksibel menjadi sangat rentan untuk dipindah kesana kesini. Sementara teman-teman sebagian merasa sudah menemukan feel bekerja di unitnya masing-masing. Kalau menurut saya sih,, tentang perpindahan pekerjaan itu sesuatu yang pasti kok, hanya tinggal menunggu waktu saja. Masa sih, dalam kita bekerja tidak pindah sama sekali ke unit lain sama sekali, sehingga yang kita tahu hanya unit kita saja? Perpindahan itu sendiri menurut saya adalah sebagai sebuah upaya untuk lebih mengenal tempat kita bekerja secara keseluruhan. semakin cepat pindah berarti semakin cepat pula kita lebih mengenal institusi tempat kita bekerja. Jika kita sudah sepakat dengan hal itu, maka selanjutnya adalah tinggal bagaimana kita mempersiapkan diri.

Setidaknya ada beberapa ketakutan yang mungkin sebagian benar adanya, dan sebagian lainnya masih perlu direnungkan lagi. 

Tidak Berkembang Di Tempat Baru
Hal ini juga yang saya takutkan juga sebenarnya, menurut saya juga hal ini yang alasan yang paling bisa di benarkan tentang ketakutan untuk pindah di tempat baru. Tetapi ketakutan itu benar-benar terjadi ketika kita pindah ke tempat sama sekali asing, dan membutuhakn kompetensi yang sama sekali berbeda dengan bidang keilmuan yang kita miliki. Kalau hal itu benar-benar terjadi, maka kita harus berlapang dada dan cepat belajar adaptasi, mumpung masih muda. Hikmahnya adalah kita menjadi terpacu untuk belajar hal yang baru, sehingga kita bisa belajar banyak hal. Akan tetapi, jika tempat yang baru masih dalam core ilmu yang sama, saya pikir tidak terlalu bermasalah. Yang harus kita lakukan adalah kita pasang standar tinggi dalam pekerjaan apapun yang kita lakukan, sehingga kita tidak tertinggal jauh, dimanapun kita ditempatkan nanti.

Jaminan Tentang Rezeki
Bekerja, seperti yang kita ketahui bisa kita artikan sebagai ibadah, sebagai aktualisasi diri, sebagai bentuk tanggung jawab, sebagai sumber mata pencaharian dan definisi lainnya. Pindah ke tempat baru biasanya membawa keraguan tentang jaminan rezeki yang sebenarnya itu adalah hak Allah untuk mengaturnya. Bukankah rezeki itu sudah diatur, kapan, seberapa banyak yang kita dapatkan. Ibarat cicak yang tidak bisa terbang bisa kok makan nyamuk, sedangkan sering kita tabok pake dua tangan sering gak kena?. Perhatikan ini,,usaha adalah wilayah kita, dengan bekerjalah sebaik-baiknya, lalu hasilnya serahkan pada-Nya. Bisa jadi tempat baru adalah rahasia-Nya untuk melimpahkan rezeki dan menjauhkan dari dosa, bisa jadi.

Memasuki Lingkungan Baru
Bagi sebagian orang, memasuki lingkungan baru, apalagi lingkungan pekerjaan membutuhkan daya survival yang tinggi. Memulai membangun agenda, membangun jaringan dari awal, dan mencoba beradaptasi dengan suasana dan partner kerja baru. Akan tetapi jiwa-jiwa yang selalu optimis dan pekerja keras tidak perlu merisaukannya. Karena di tempat yang baru mereka bahkan akan menjadi leader, backbone, dan penggagas ide-ide besar. Oleh karena itu, setting diri kita untuk menjadi profesional. Akhirnya kita tidak kembali mempedulikan dimana kita ditempatkan, karena dimanapun kita akan memberikan manfaat yang besar bagi institusi, bahkan masyarakat.

Kembali pada filosofi kelapa tadi, selain memang semua bagian dari pohon maupun buah kelapa itu bermanfaat, kelapa itu sendiri juga adaptif di banyak tempat. Makanya ketika jadi sepet (sabut kelapa-red) jadilah sapu atau keset yang membersihkan, ketika jadi batok, jadilah kancing baju etnik yang unik, ketika masih muda jadilah es kelapa muda yang menyegarkan, ketika jadi santan, jadilah pelengkap es dawet yang gurih manis, ketika dan ketika.. Belajar dari kelapa akan membuat kita mudah bergaul dengan orang lain, dari lingkungan dan asal yang berbeda. Belajar dari kelapa akan menjadikan kita terus memberikan manfaat yang berarti, jadi apapun kita. Dan belajar dari kelapa akan membuat kita menemukan teman-teman baru, karena kita disukai, dan karena kita berarti.

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi sesamanya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar